9 Virus
Kegagalan Saat Memulai Bisnis
Guys, mengingat STMIK AMIKOMYogyakarta itu sangat-sangat tidak bisa lepas dari kata “Entrepreneur”, maka
Aku akan mulai berceloteh banyak mengenai serba-serbi bisnis nih. Pantauin terus
aja ya, semoga bisa menolong sahabat semua dan menjadi referensi dalam
menjalankan bisnis-bisnis sahabat sejak muda.
Sekarang
ini, banyak orang yang hendak memulai usaha, tapi bingung ingin memilih bisnis
apa dan bagaimana memulainya. Disini akan Aku kupas satu persatu
masalah-masalah yang kerap kita temui dalam dunia bisnis.
Dalam dunia bisnis, ada yang dinamakan
virus. Virus ini harus kita hindari saat kita memulai bahkan sudah melakukan
kegiatan bisnis bertahun-tahun lalu. Tujuan Aku menunjukkan 9 kesalahan ini
supaya kita memiliki kesempatan unuk mengobati bisnis kita dari virus ini.
Apa ciri bisnis yang memiliki virus akibat virus dalam memulai
bisnis?
1. Penjualan kita menurun dan tidak bisa diprediksi
2. Profit semakin tipis dan tidak ada ide bagaimana mengatasinya
sekarang juga
3. Tim tidak termotivasi dan semangat semakin menurun
4. Pelanggan pindah ke kompetitor karena dibawa oleh karyawan yang resign
5. Kita bekerja lebih keras dari karyawan
6. Kita sering membaca buku, mengikuti seminar, tapi setelah itu
tidak tahu cara mengimplementasikannya dengan benar.
Singkat
kata, pengusaha yang terkena virus FTTM : Virus Fredom, Time, Tim, dan Money
adalah dalam bahaya besar. Maka dari itu simak kelanjutan tulisan ini ^_^
Sebelumnya, ada 5 konsekuensi yang
paling logis bagi pengusaha jika virus itu tidak segera dibasmi! Yaitu :
a.
Bisnis tidak fleksibel, terutama saat menghadapi persaingan ketat
b.
Bisnis sakit-sakitan tanpa tahu penyebab penyakitnya
c.
Frustasi dan kehilangan motivasi dalam berbisnis
d.
Motivasi yang menurun menular terhadap tim
e.
Pengusaha menjadi lengah karena kehilangan fokus
Nah, sekarang
ayuk kita pelajari 9 Virus Kegagalan Saat Kita memulai Bisnis, karena mengingat
ngerinya point-point di atas tadi ya.
Virus #1 : Work in the business
Ini
kesalahan terbesar, Guys. Memulai bisnis itu bukan karena bisnis ini bisa berjalan
tanpa kalian, tapi kalian malah yang menjadi karyawan di perusahaan. Bingung ya?
Sama sih sebenernya (hehehe).
Karena tujuan utama kalian berbisnis
itu bukan untuk menjadi pekerja selama lima, sepuluh, atau lima belas tahun,
tapi untuk menjadi pengusaha yang bisa melihat bisnis bekerja, berkembang,
bertumbuh dengan atau tanpa kalian di dalamnya.
Tujuan utama
kalian adalah untuk membangun bisnis, bukan menjalankan bisnis. Work on the business, not just in the
business!
Virus #2 : Hanya mengandalkan satu keahlian
Sebelum menjadi karyawan, kalian
adalah student, tetapi saat menjadi
pengusaha, kalian tidak lagi secara sungguh-sungguh belajar cara berbisnis. Pekerjaan
kalian sebelumnya adalah training center untuk memulai bisnis sendiri. Kalian tidak
bisa sukses hanya karena marketing yang hebat, atau hanya dengan produk yang
hebat. Kalian harus mempelajari semua area bisnis .
Apapun yang kalian lakukan dengan
bisnis kalian sekarang, itu adalah untuk belajar, bukan untuk dijadikan bisnis
kalian selamanya.
Virus #3 : Memiliki partner, tetapi tidak satu visi
Hmm, baru baca
kalimatnya aja udah sedih, apalagi ini terjadi di dunia nyata. Banyak sekali
pengusaha yang memulai bisnis dengan mengajak seorang partner dengan alasan
yang kurang tepat, seperti :
1.
Partner sebagai investor. Ini
dilakukan karena kalian tidak punya modal, maka kalian mau tidak mau membagi
porsi saham kepada partner
2.
Memilih partner karena kalian tidak memiliki skill. Membagi saham kepemilikan secara kosong kepada general manager, karena kalian tidak
memiliki skill yang dibutuhkan untuk
membangun bisnis.
3. Memilih partner hanya karena ingin membagi kebahagiaan atau
merasa berutang budi
Ketiga
alasan diatas bisa membawa masalah di kemudian hari. Masalah yang paling umum
terjadi adalah :